30/07/12

18. KEMURAHAN ALLAH TA’ALA DALAM MELIPAT GANDAKAN PAHALA AMAL SALEH

  Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw bersabda dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar : “Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan”. Kemudian Beliau menjelaskan hal itu : “Barang siapa yang bermaksud kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya. Jika ia bermaksud baik lalu mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus lipat sampai banyak. Barang siapa yang bermaksud buruk namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisi-Nya suatu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud buruk lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : “Apabila hamba-Ku berkehendak untuk beramal buruk maka jangan kamu catat sehingga ia mengamalkannya. Jika ia mengamalkannya maka catatlah serupa itu. Jika ia meninggalkannya karena Aku maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika hamba-Ku mau berbuat kebaikan namun tidak mengamalkannya maka tulislah satu kebaikan baginya. Jika mengamalkannya maka catatlah sepuluh kalinya sampai tujuh ratus lipat. Dan dalam sebagian riwayat ada tambahan sampai kelipatan yang banyak” . (Hadits ditkhrij oleh Bukhari) .
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Apabila hambaKu bermaksud pada keburukan maka jangan kamu catat. Jika ia melakukannya maka catatlah satu keburukan. Apabila ia bermaksud pada kebaikan namun tidak melakukannya maka catatlah satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh lipat”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Aku catat sebagai satu kebaikan baginya sampai tujuh ratus kali. Apabila ia bermaksud pada keburukan dan tidak mengamalkannya maka Aku tidak mencatatnya. Jika ia melakukannya maka Aku catat satu keburukan”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Ibnu Abbas ra. dari Rasulullah saw dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar bersabda: “Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan keburukan”. Kemudian beliau menjelaskan : Barang siapa yang bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud pada keburukan lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya satu keburukan”.
Dalam riwayat yang lain ia menambahkan :
‘AU MAHAAHALLAAHU WALAA YAHLIKU ‘ALALLAAHIILLAHA HAALIKUN”
(atau Allah menghapusnya dan tidak membinasakan Al­lah kecuali orang yang berbuat kebinasaan). (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. berkata : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman dan firmanNya itu benar : “Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia melakukannya maka catatlah sepuluh lipat baginya. Apabila ia berrhaksud pada keburukan maka jangan kamu mencatatnya, jika ia melakukannya maka catatlah serupa itu, jika ia meninggalkannya – barangkali Tuhan berfirman : “Tidak melakukannya” maka catatlah baginya satu kebaikan”. Kemudian ia membaca :
‘MAN JAA-A BILHASANATI FALAHU ‘ASYRU AMTSAALIHAA”
(Barang siapa yang membawa satu kebaikan maka baginya sepuluh kalinya). (Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi).
Dari Abu Dzar ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “Barangsiapa yang membawa kebaikan maka baginya sepuluh kalinya atau Aku tambah. Barangsiapa yang membawa keburukan maka balasan keburukan itu keburukan yang semisal dengannya atau Aku ampuni. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu hasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu satu hasta maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu depa. Barangsiapa yang datang kepadaKu berjalan, maka Aku mendatanginya dengan lari-lari kecil. Barangsiapa yang menemui Aku dengan kesalahan sepenuh bumi maka aku menemuinya dengan ampunan”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar