30/07/12

35. SHALAT

  Dari Abu Qatadah bin Rib’i ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku fardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen), dan Aku menjanjikan suatu janji yaitu orang yang menjaga shalat itu pada waktunya maka Aku memasukkannya ke Sorga. Barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janji padaKu”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Qatadah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku menfardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen). Dan Aku janjikan janji bahwasanya barangsiapa yang menjaga shalat itu pada waktunya, maka Aku masukkan ke sorga. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janjiKu padanya”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Barangsiapa yang melakukan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an) maka shalat itu kurang” tiga kali, yaitu tidak sempurna. Ditanvakan kepada Abu Hurairah : “Sesungguhnya kami di belakang imam (menjadi ma’mum)”. Ia berkata : “Bacalah dalam hatimu, karena saya mendengar Nabi saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar bertlrman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh-separoh, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Apabila hamba membaca : Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: “HambaKu memuji Aku”. Apabila ia membaca Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : Hamba Ku menyanjung Aku. Apabila ia membaca : Maliki yaumiddin. (Yang Memiliki hari Pembalasan), maka Allah berfirman : “HambaKu memuliakan Aku”, dan sekali waktu Dia berfirman : “HambaKu menyerah kepadaKu”. Apabila ia membaca : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan), Allah berfirman : “Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Apabila ia membaca : Ihdinashshirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi’alaihim wa ladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Maka Allah berfirman : “Ini untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim)
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang shalat tanpa membaca Ummul Qur’an (Induk Quran), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata : “Wahai Abu Hurairah, bahwasanva kadang-kadang saya di belakang imam”. Ia berkata : “Maka ia meraba hastaku”. Kemudian Abu Hurairah berkata : “Bacalah Ummul Qur’an itu dalam dirimu, hai Farisi, karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu menjadi dua bagian, separoh untukKu dan separoh lagi untuk hambaKu dan bagi hambaKu itu apa yang dimintanya”. Rasulullah saw bersabda : “Bacalah. Seorang hamba mengucapkan : Alhamdulillahi rabbil’alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: “HambaKu memuji Aku” Hamba mengucapkan : Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang), Allah berfirman : “HambaKu memuji kepadaKu”. Hamba mengucapkan : Maliki Yaumiddiin (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah befirman : “HambaKu memuliakanKu. Hamba mengucapkan : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan)”. Ayat ini antara Aku dan hambaKu. Bagi hambaKu apa yang dipintanya. Hamba membaca : Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka bukan (jalannya) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Itu semua untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Malik).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata: Saya berkata : “Wahai Abu Hurairah bahwasanya kadang-kadang saya (shalat) di belakang imam (ma’mum)”. Abu Hurairah berkata : “Wahai Ibnu Farisi, bacalah Ummul Qur’an itu didalam dirimu, karena sava mendengar Rasulullah saw: bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh­separoh yaitu separoh untukKu dan separoh untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa vang dimintanva. Hamba membaca : Alhamdulillah rabbila ‘alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). Allah berfirman : “HambaKu memuji Aku”. Hamba membaca : Arrahmanir rahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : “HambaKu menyanjung Aku”. Hamba membaca : Maliki yaumiddin (yang tnemiliki hari Pembalasan). Allah berfirman : “HambaKu memuliakan Aku”. Ini bagi hambaKu. Antara Aku dan hambaKu adalah : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan). Bagi hambaKu apa yang dimintanva, dan akhir suratpun demikian pula, di mana hamba membaca: Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalannva orang-orang yang Engkau beri ni’mat atas mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang melaksanakan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an), maka shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata : Sava berkata : “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya kadang­kadang saya di belakang imam (ma’mum). Ia berkata : “Maka ia meraba hastaku”. Abu Hurairah berkata : “Hai Farisi, bacalah Ummul Qur’an itu dalam dirimu perlahan. Karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Rasulullah saw. bersabda : “Seorang hamba membaca : “Alhamdulillahi rabbil’alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alamj, ” Allah Yanga Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : “HambaKu memuji Aku”. Hamba membaca . “Arrahmanirrahim” (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “HambaKu menyanjung Aku”. Hamba membaca: “Maliki yaumiddin” (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar befirman : “HambaKu memuliakanKu”. Hamba membaca : Iyyaka na’budu wa iyyakanasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanva kepadaMu kami minta pertolongan). Allah berfirman : “Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintainya”. Hamba membaca : “Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim wa ladhdhallin. (Tunjukilah kami jalan yang lurus, vaitu jalan orang-or­ang yang Engkau beri nilanat, bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Allah berfirman : “Itu semua untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu dua bagian, separohnya untukKu dan separohnya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Bacalah. Seorang hamba membaca : “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam)”. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Hamba Ku memuji Aku dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Hamba membaca : “Arrahmanirrahim” (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : “HambaKu memuliakanKu, dan ini untukKu”. Ayat ini antaraKu dan antara hambaKu separoh. Hamba membaca : “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (Hanya pertolongan)”. Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Dan akhir surat ini untuk hambaKu. Hamba membaca : “Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladiziinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi’ alaihim waladh dhallin’ (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan or­ang-orang yang Engkau beri ni’mat atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka, dan bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Ini bagiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar