Wahai para suami, pernahkan kita menceritakan kepada istri kita bagaimana kita mencarikan mereka rezeki. Pernahkah kita jelaskan kepada mereka apakah rezeki yang kita peroleh ini termasuk halal ataukah haram? Bagaimana bila istri dan anak anda tahu bahwa rezeki yang kita berikan kepada mereka adalah dari hasil yang haram. Misalnya dari berdagang tidak jujur, membohongi konsumen, mengambil hak orang lain(mencuri), menipu rakyat, makan dari uang sogokan, ataupun korupsi. Apakah mereka masih mau menerima hasil jerih payah kita? Padahal Allah memerintahkan kepada kita untuk mencari rezeki yang halal dan barokah. Hanya api nerakalah yang bisa membersihkan mereka jika memakan rezeki dari hasil yang haram. Apakah kita rela menjerumuskan mereka kedalam siksa Allah? Wahai para istri, tanyakanlah kepada suamimu, ingatkan mereka untuk selalu jujur dalam bekerja, jauhkan dari berbuat curang, jauhkan diri dari sikap yang tamak akan harta, dan takutlah kepada azab Allah. Ingatkan suamimu agar tidak memberikan nafkah dari hasil yang haram. Janganlah kamu berkecil hati dengan rezeki yang sedikit, yang terpenting halal dan barokah.Dan janganlah kamu menuntut suami kamu melebihi kemampuan ataupun penghasilannya. Karena nafsu duniawi kamulah yang menyebabkan suamimu terjebak dalam dosa, dengan menghalalkan segala cara untuk memperoleh rezeki. Sebelum ruh keluar dari jasad, sebelum tangis penyesalan menjadi tak bermakna, marilah kita bertaubat kepada-Nya. Kita laksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. InsyaAllah kita semua bisa selamat bahagia didunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar