Kalau besok kita di vonis mati mungkin kita
akan berpikir malam ini akan saya gunakan untuk beramal ibadah.
Ada yang berpikir :
1. Malam ini akan saya habiskan dengan shalat
sepanjang malam
2. Malam ini akan saya habiskan dengan
berzikir
3. Malam ini akan saya habiskan dengan membaca
Al Qur’an
4. Malam ini akan saya habiskan dengan
bermunajat kepada Allah supaya dosa-dosa saya diampuni Allah SWT.
Ini semua amalan yang baik tapi sifatnya
manusia itu selalu ingin yang terbaik. Punya Istri, istri yang terbaik. Punya
rumah, rumah yang paling mewah. Punya mobil, mobil yang paling mahal. Begitu
juga dengan amal agama, mengapa manusia tidak ingin amalan yang
terbaik.
Tentu kita juga menginkan amalan yang terbaik.
Apa itu amalan yang terbaik :
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushshilat :
33)
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran : 110)
Allah SWT telah mengatakan amalan yang terbaik
itu adalah dakwah. Mengajak manusia kepada kebaikan.
Kalaulah malam ini kita habiskan waktu kita
untuk shalat, zikir dan baca Al Qur’an ketika kita besok mati maka kita hanya dapat pahala shalat saja,
pahala zikir saja, pahala baca Al Qur’an saja. Tapi kalaulah malam ini kita gunakan waktu kita untuk
berdakwah. Mengajak manusia kepada kebaikan. Pahalanya akan mengalir terus. Kita
dakwah kepada anak, istri, keluarga, tetangga dan seluruh manusia dan mereka mau
mengamalkan apa yang kita katakan. Pahalanya akan terus mengalir kepada kita
tanpa mengurangi pahala yang mengamalkannya. Yang kita ajak tadi diapun
berdakwah lagi dan mengajak lagi dan mengajak lagi. Semakin banyak orang yang
diajak maka akan semakin banyak pahala yang akan mengalir kepada kita tanpa
hentinya.
Ketika kita besok mati bukan hanya pahala
shalat, zikir dsb yang kita dapat tapi pahala yang terus menerus akan mengelir
selamanya.
Begitu juga dengan kehidupan kita yang singkat
ini 60, 70 tahun. Tentulah amalan dakwah yang kita perbanyak.
Dakwah yang bagaimana…? Dakwah sebagai mana
yang di buat oleh Rasulullah dari lorong ke lorong, dari pintu ke pintu, dari
rumah ke rumah, dari hati ke hati. Bukan hanya dakwah di mesjid saja karena
rata-rata orang yang sudah kemesjid biasanya orang yang sudah baik. Bagaimana
nasib saudara-saudara kita yang diluar mesjid masih lebih banyak lagi. Ini juga
tanggung jawab kita bukan hanya tanggung jawab ulama tapi setiap orang islam
bertanggung jawab atas kerja dawah ini.
Satu hari diakhirat 1000 tahun didunia.
Kalaulah kita hidup didunia 60 atau 70 tahun. Kita hidup didunia ini kurang
lebih 2 ½ jam saja perhitungan akhirat. Ketika dilahirkan kita akan di azankan
begitu juga ketika kita mati kita dishalatkatkat. Begitu singkat kehidupan kita
yang hanya antara azan dengan shalat saja.
Gunakanlah waktumu untuk agama kalau tidak
waktumu akan habis juga tapi bukan untuk agama
Gunakanlah hartamu untuk agama kalau tidak
hartamu akan habis juga tapi bukan untuk agama
Gunakanlah matimu untuk agama kalau tidak kamu
akan mati juga tapi bukan untuk agama
Mulai saat ini kita niatkan waktuku, hartaku,
hidupku dan matiku untuk agama karena kita sudah berjanji didalam setiap shalat
kita wamah yaya wama mati Lillahi Robbil alamin. Hidupku dan matiku hanya untuk
Mu Ya Allah.
Kalau kita tidak buat dakwah maka kita yang
akan terdakwah oleh suasana dan keadaan di lingkungan kita. Hari ini Yahudi dan
Nasrani buat dakwah 24 jam dirumah kita melalui TV dengan siaran-siaran yang
melalaikan dan bahkan merusak akhlak umat islam.
Insya Allah kita niatkan sisa-sisa kehidupan
kita yang sementara ini untuk mendakwahkan agama keseluruh alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar