Mati adalah sebuah rahasia dan hanya
 Allah Swt. yang mengetahui kapan seseorang itu mati. Tidak akan ada 
manusia yang mengetahui saat detik nyawanya dicabut, dan di wilayah bumi
 mana akan ditemuinya ajalnya itu.
Usia seseorang telah ditentukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ada yang berumur panjang sampai lebih seribu tahun seperti nabi Adam Alaihissalam dan
 ada pula yang sampai ratusan tahun lamanya seperti nabi Nuh 
Alaihissalam. Tetapi ada pula yang berumur pendek hanya beberapa detik 
saja hidup di dunia ini. Junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berusia 63 tahun saat wafatnya dan Beliau pernah bersabda bahwa umur umatku seperti umurku yaitu antara 60 sampai 70 tahun.
Ada beberapa cara kematian yang menimpa umat manusia. Di antara cara-cara kematian itu adalah:
1.      Allah sendiri yang mematikan.
Ada beberapa ayat yang menerangkan akan hal ini, antara lain :
Surat az Zumar ayat 42
 
“Allah memegang jiwa (orang) ketika 
matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; 
Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan 
Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya
 pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum 
yang berfikir.”
Surat Al Hajj ayat 66
“Dan Dialah Allah yang telah 
menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu 
(lagi), Sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari 
nikmat.”
Surat Al Mulk ayat 2
“yang menjadikan mati dan hidup, 
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. 
dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”
2.      Dimatikan oleh Malaikat Maut 
Cara kematian yang kedua adalah Allah 
memerintahkan malaikat maut untuk melakukan pencabutan nyawa makhluk 
Allah, sebagai Wakil Allah dalam melaksanakan ketentuan Allah itu. 
Keterengan akan hal ini terdapat dalam beberapa ayat, antara lain :
Surat As Sajadah ayat 11
“Katakanlah: "Malaikat maut yang 
diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya 
kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”
3.      Diwafatkan oleh beberapa Malaikat 
Cara kematian yang ketiga adalah 
dimatikan oleh beberapa Malaikat yang diutuskan Allah untuk mencabut 
nyawa makhluk-Nya itu. Sehingga tidak usah heran jika terjadi bencana 
alam, dan ratusan ribu nyawa melayang dalam waktu yang bersamaan, 
Malikat Pencabut nyawa dapat dengan mudah melakukannya, sebab ada tidak 
terhingga banyaknya Malaikat yang diserahi tugas mencabut nyawa manusia 
itu.
Ada beberapa ayat yang menceritakan hal ini, antara lain :
Surat Al An’am ayat 61

“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan
 tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu 
malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah
 seorang di antara kamu, dia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan
 malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.”
Sebagian ulama mengatakan para malaikat 
pencabut nyawa ini adalah tentara-tentara Malaikat Maut yang  membantu 
mencabut nyawa manusia dan jin.
Surat Al Anfal ayat 50

“kalau kamu melihat ketika Para Malaikat
 mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang 
mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", 
(tentulah kamu akan merasa ngeri).
Pada saat nyawa seseorang diambil di 
saat kematiannya, biasanya mata orang itu akan terbuka dan mengikuti 
perjalanan ruhnya itu. Sehingga tidak usah heran jika seseorang yang 
sakit dan tidak mampu lagi membuka kedua matanya selama beberapa hari di
 saat sakitnya itu, mendadak saat detik detik nyawanya berangkat dia 
malah dapat membuka matanya itu. Sedangkan arah pandangan matanya 
mengikuti perjalanan ruhnya yang dicabut Malaikat dari arah ubun 
ubunnya. Itulah sebabnya mengapa bola matanya mengarahkan pandangannya 
saat terakhir itu ke arah atas kepalanya.
Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda: “Apakah kalian tidak melihat manusia pada saat mengalami kematiannya matanya terbuka?” Para sahabat menjawab: “Benar”. Nabi bersabda: “Itu terjadi karena pengelihatannya mengikuti kepergian rohnya” (HR. Imam Muslim)
Cara Malaikat Mencabut Nyawa Orang Kafir 
Jika orang mu’min mati dalam rahmat 
kasih sayang Allah, sebaliknya orang kafir mati dengan azab dan 
kesakitan yang luar biasa. Malaikat akan memukukl wajah dan punggung 
mereka karena bencinya terhadap manusia yang seumur hidupnya mendurhakai
 Allah dan menginjak-injak hukum agama-Nya.
Ada beberapa ayat menerangkan dalam al Qur’an yang menerangkan cara matinya orang-orang kafir, antara lain :
Surat An Nahl Ayat 28

“(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh
 Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, 
lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
Surat Al Anfal ayat  50
 
“Kalau kamu melihat ketika Para 
Malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan 
belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang 
membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri).”
Surat Muhammad ayat  27
“Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?”
Surat Al An’am  ayat 93
 
“Dan siapakah yang lebih zalim 
daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: 
"Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun 
kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa 
yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di 
waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang 
Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah 
nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, 
karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak 
benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap 
ayat-ayatNya.”
Sewajibnya kita kaum muslimin yakin 
dengan keterangan ayat-ayat Allah ini. Tidak dapat dibayangkan bagaimana
 menderita mati dalam murka Allah. Padahal saat sakaratul maut saja 
sudah penuh dengan huru hara. Manusia akan merasakan haus yang amat 
sangat, lemah badan dan batinnya, ditambah dengan derita rasa sakit 
jasmani yang dirasa, dan yang paling mengerikan adalah godaan syaitan 
yang hendak menyesatkannya agar mati dalam kekafiran serta terlepas dari
 keimanan. Bagaimana  pula jika ditambah dengan pukulan malaikat pada 
wajah dan punggungnya? Na’udzubillah…..
Semoga Allah menjaga kita saat kematian menjemput kita dan semoga kita mati dengan cara yang aman dan penuh kasih sayang Allah. Allahumma hawwin ‘alaina fi sakaratil maut……. Amin….
Wallahu A’lam bishshawab

Jadi ingat kematian. Terima kasih
BalasHapus