Dari Rib’i bin Hirasy bahwasanya Hudzaifah ra. bercerita kepada
mereka : “Rasulullah saw. bersabda : Malaikat menemui Ruh seseorang
sebelummu, mereka bertanya : “Tahukah kamu, apakah kamu mengamalkan
kebaikan barang sedikit ?”. Ia menjawab : “Tidak”. Mereka berkata :
“Ingat-ingatlah !”. Ia berkata : “Saya menghutangi manusia, lalu saya
menyuruh bujang-bujangku untuk memberi tangguh kepada orang-orang yang
sulit dan memaafkan orang yang dalam kemudahan”. Beliau bersabda :
“Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Maafkanlah dia !”.
(Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Hudzaifah ra., ia berkata : “Allah mendatangi salah seorang
hambaNya yang telah diberiNya harta”. Lalu Dia berfirman kepadanya:
“Apakah yang kamu kerjakan di dunia ? “. Ia berkata : “Allah tidak
menyembunyikan pembicaraan”. Ia menjawab : “Wahai Tuhanku, Engkau
memberikan harta Mu kepadaku, lalu saya berjual beli kepada manusia,
termasuk peri laku saya adalah memaafkan. Aku memudahkan kepada orang
yang kaya dan memberi tangguh kepapa orang yang sedang dalam kesulitan’.
Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Maafkanlah
hamba-Ku”. Uqbah bin Amir Al Juhanni dan Abu Mas’ud al Anshari berkata :
“Demikianlah saya mendengarnya dari mulut Rasulullah saw”.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Pada
hari Qiyamat Allah berfirman : “Di manakah orangorang yang senang
kepada kebesaran Ku ?”, pada hari ini Aku menaunginya dalam naunganKu,
pada hari tidak ada naungan selain naungan Ku”. (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bahwasanya ada seseorang
meninjau saudaranva di desa lain. Maka Allah mengintaikan Malaikat di
jalannya dengan bertanya : “Mau kemanakah kamu?”. Ia menjawab : “Saya
mau (pergi) kepada saudaraku di desa ini’. Malaikat bertanya : “Apakah
ada kenikmatan yang kamu peroleh ?”. Ia menjawab : “Tidak hanya saya
mencintainya karena Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar”. Malaikat
berkata : “Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, karena Allah telah
mencintaimu sebagaimana kamu mencintainya karena Allah”.
Dari Mu’adz bin Jabal ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw
bersabda : “Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “Pastilah
kecintaan Ku bagi orang-orang yang cinta karena Ku, orang-orang yang
duduk karena Aku, orang-orang yang berkunjung karena Aku, dan
orang-orang yang memberi karena Aku”. (Hadits ditakhrij oleh Malik).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hari
Qiyamat : “Wahai anak Adam, Aku sakit namun kamu tidak menjenguk Ku”. Ia
berkata : “Wahai Tuhan saya, bagaimana saya menjenguk Mu sedang Engkau
adalah Tuhan semesta alam ?”. Dia berfirman : “Tidakkah kamu mengetahui
bahwa hambaKu Fulan sakit, namun kamu tidak menjenguknya ?, Tidakkah
kamu mengetahui, seandainya kamu menjenguknya niscaya kamu mendapati Aku
di sisi nya. Wahai anak Adam Aku minta makan kepadamu namun kamu tidak
memberi makan kepadaKu”. Ia berkata : “Wahai Tuhan saya, bagaimanakah
saya memberi makan kepadaMu, sedangkan Engkau Tuhan semesta alam ?”.
Allah berfirman : “Tidakkah kamu mengetahui bahwasanya hambaKu si Fulan
minta makan kepadamu, tetapi kamu tidaklah memberi makan kepadanya ?
Apakah kamu tidak mengetahui bahwasanya seandainya kamu memberi makan
kepadanya, niscaya kamu mendapatkannya di sisi Ku ? Wahai anak Adam, Aku
minta minum kepadamu, tapi kamu tidak memberi minum kepada Ku”. Ia
berkata : “Bagaimanakah saya memberi minum kepada Mu sedang kamu adalah
Tuhan alam semesta ?”. Allah berfirman : “Hamba Ku si Fulan minta minum
kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum, niscaya kamu mendapatinya
di sisi Ku”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Dzar ra. dari Nabi saw. dalam hal yang diriwayatkan dari
Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bahwasanya Dia berfirman: “Wahai
hamba Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diriKu dan
zhalim itu Aku haramkan di antara kalian, maka janganlah kalian zhalim
menzhalimi. Wahai hambaKu, masing-masing dari kamu itu sesat kecuali
orang yang Aku beri petunjuk kepadamu. Wahai hambaKu, masing-masing dari
kamu itu lapar kecuali orang yang Aku beri makan, mintalah makan
kepadaKu, maka Aku memberi makan kepadamu. Wahai hambaKu, masing-masing
dari kamu itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian, mintalah
pakaian kepadaKu maka Aku memberi pakaian. Wahai hambaKu, sesungguhnya
kamu bersalah siang dan malam, sedang Aku mengampuni seluruh dosa,
mintalah ampun kepadaKu, maka Aku mengampunimu. Wahai hambaKu,
sesungguhnya kamu tidak akan terhindar dari kemadharatan Ku, maka
berlindunglah dari kemadharatan Ku dan kamu tidak akan memperoleh
kemanfa’atan-Ku maka mohonlah kemanfaatan kepadaKu. Wahai hambaKu
seandainya orang yang pertama dan terakhir dari kamu, jin dan manusia
dari kalanganmu itu berada pada hati seseorang yang paling taqwa dari
padamu, hal itu tidak menambah kerajaanKu sedikit juapun. Wahai hambaKu,
seandainya orang yang awal dan terkemudian dari padamu, manusia dan jin
itu ada pada orang yang paling jahat dari padamu niscaya tidaklah
berkurang dari kerajaanKu barang sedikit juapun. Wahai hambaKu,
seandainya orang yang pertama dan terkemudian, manusia dan jin di
kalanganmu berdiri di satu bukit lalu minta kepadaKu, dan Aku beri
setiap orang akan permintaannya, maka hal itu tidak mengurangi apa yang
ada di sisi Ku melainkan seperti berkurangnya air laut apabila
dimasukkan jarum kepadanya. Wahai hambaKu, itu amal-amalmu, Aku hitung
semuanya untukmu, kemudian Aku sempurnakan bagimu. Barangsiap yang
mendapatkan kebaikan maka pujilah Allah, dan barangsiapa yang mendapati
selain itu maka janganlah mencela selain dirinya”. (Hadits ditakhrij
oleh Muslim).
Dari Abu Dzar ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda Allah Ta’ala
berfirman : “Wahai hambaKu, masing-masing dari kamu itu sesat, kecuali
orang yang Aku beri petunjuk, mintalah petunjuk maka Aku akan memberimu
petunjuk. Masing-masing dari kamu itu fakir kecuali orang yang Aku beri
kekayaan, mintalah kepadaKu maka Aku akan memberimu. Masing-masing dari
kamu berdosa kecuali orang yang Aku ampuni. Barangsiapa di antaramu yang
mengetahui bahwa Aku mempunyai kekuasaan untuk mengampuni, lalu ia
minta ampun kepadaKu, maka Aku mengampuninya dan Aku tidak mengindahkan
(kesalahan itu). Seandainya orang yang pertama dan terkemudian dari
padamu, yang hidup dan mati dari padamu, basah dan keringmu itu
terkumpul pada hati orang yang paling taqwa dari hamba Ku, maka hal itu
tidak menambah kerajaan Ku sesayap nyamuk. Dan seandainya orang yang
pertama dan terakhir dari padamu, yang hidup dan mati dari padamu, basah
dan keringmu berkumpul pada satu padang lalu setiap orang dari padamu
minta apa yang dianganangankannya, dan Aku memberi setiap orang yang
minta itu akan permintaanya maka hal itu tidak mengurangi kerajaan Ku,
kecuali seperti seandainya salah seorang di antaramu melewati lautan
lalu memasukkan jarum di dalamnya, kemudian jarum itu di tariknya.
Demikian itu karena Aku Maha Pemurah dan Dermawan, Aku berbuat apa yang
Aku kehendaki, pemberianKu adalah satu perkataan, dan siksaan Ku adalah
satu perkataan, karena urusanKu adalah apabila Aku menghendaki sesuatu
maka Aku ucapkan : “Jadilah, maka sesuatu itupun menjadi ada”. (Hadits
ditakhrij oleh Abu Isa At Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Rasulullah saw. bersabda :
“Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Sombong itu selendang
Ku dan kebesaran itu sarung Ku, barangsiapa yang melawan Ku dalam salah
satunya maka ia Aku lemparkan ke dalam neraka”. (Hadits ditakhrij oleh
Abu Dawud).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar