31/07/12

49. YANG DIHARAP HANYA SYAFA’AT DARI RASULULLAH SAW. (4/6)

  Dari Atha’ bin Yazid Al-Laitsi, bahwasanya Abu Hurairah ra. memberitahukannya bahwasanya orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw. : “Wahai Rasulullah, apakah kami melihat Tuhan kami pada hari Qiamat ?” Maka Rasulullah saw bersabda : “Apakah kamu saling memadharatkan dalam melihat bulan pada malam purnama ?” Mereka menjawab : “Tidak, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda : Apakah kamu memadharatkan dalam melihat matahari yang tidak berawan ?” Mereka menjawab : “Tidak”. Beliau bersabda : “Maka sesungguhnya kamu akan melihat Nya seperti itu, Tuhan mengumpulkan manusia pada hari Qiamat, lalu Tuhan berfirman : “Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka hendaklah ia mengikuti sesuatu itu !”. Orang yang menyembah matahari, maka ia mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan, maka ia mengikuti bulan, orang yang menyembah patung, maka ia mengikuti patung, dan yang masih tinggal adalah ummat ini, yang didalamnya ada orang munafiqnya. Lalu Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk Nya yang mereka kenal lalu berfirman : “Akulah Tuhanmu”, kemudian mereka berkata : “Kami berlindung kepada Allah darimu, inilah tempat kami sehingga Tuhan kami datang. Ketika Tuhan kami datang, kami mengenal Nya”. Maka Tuhan datang kepada mereka dalam bentuk Nya yang mereka kenal, lalu Tuhan berfirman : “Akulah Tuhanmu”. Kemudian mereka berkata : “Engkau Tuhan kami”, lalu mereka mengikuti Nya. Dan dipasanglah jembatan di antara dua tebing Jahannam, maka aku (Rasulullah) dan ummatku yang pertama melewati. Pada hari itu yang berbicara hanyalah para Rasul, dan do’a para Rasul pada hari itu adalah : “Wahai Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.” Dan di dalam Jahannam, ada penggayut seperti duri pohon Sa’dan. Apakah kamu sekalian mengetahui duri pohon Sa’dan?” Mereka menjawab : “Ya, wahai Rasulullah”. Rasuiullah saw. bersabda: ” Maka sesungguhnya dari-duri itu seperti duri pohon Sa’dan; hanya saja yang mengetahui ukuran besarnya hanyalah Allah. Penggayut itu menyambar manusia karena perbuatan mereka. Diantara mereka ada orang mu’min yang masih tinggal karena perbuatannva dan di antara mereka ada yang diampuni sehingga dia selamat, sehingga ketika Allah selesai memutuskan para hamba-hambaNya dan berkehendak untuk mengeluarkan orang yang dikehendaki Nya dari penghuni neraka dengan rahmat Nya, Dia memerintahkan para Malaikat Nya untuk mengeluarkan mereka dari neraka yaitu orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, dari orang yang Allah kehendaki untuk diberi rahmat Nya yaitu orang yang mengucapkan “Laa illaaha illallaah (tidak ada Tuhan selain Allah)”. Para Malaikat mengetahui mereka dineraka dan mengenal mereka dengan bekas-bekas sujud karena neraka memakan anak Adam kecuali bekas-bekas sujud di mana Allah mengharamkan neraka memakan bekas sujud. Lalu mereka keluar dari neraka dengan telah terbakar. Kemudian ditumpahkan pada mereka air hidup, maka mereka tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji-bijian pada tanah yang dibawa banjir. Setelah Allah selesai menetapkan di antara hamba-hamba, yang masih tinggal adalah orang yang menghadapkan wajahnya ke neraka, dialah orang yang paling akhir masuk sorga, dimana ia berkata : “Wahai Tuhan, palingkanlah wajahnya ke neraka, dialah orang yang paling akhir masuk sorga, dimana ia berkata : “Wahai Tuhan, palingkanlah wajahku dari neraka, sungguh baunya telah menghancurkan saya dan nyalanya telah membakar saya”. Ia berdo’a kepada Allah sesuai dengan apa yang dikehendakinya untuk berdo’a kepada Nya : Kemudian Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman : “Jika Aku mengabulkan hal itu apakah barangkali kamu masih minta lagi selainnya ?”. Ia menjawab : “Tidak, saya tidak minta selainnya,” lalu ia memberikan janji-janji sesuai dengan apa yang dikehendakinya, kemudian Allah memalingkan wajahnya dari neraka, dan ketika ia menghadap kesorga, ia melihat sorga itu, ia diam sesuai dengan kehendak Allah untuk diam, kemudian ia berkata : “Wahai Tuhan, ajukanlah saya ke pintu sorga itu, ia diam sesuai dengan kehendak Allah untuk diam, kemudian ia berkata : “Wahai Tuhan, ajukanlah saya ke pintu sorga”. Maka Allah berfirmar: kepadanya : “Bukankah kamu telah memberi janji-janji, bahwa kamu tidak minta selain yang telah Aku berikan kepadamu, celaka kamu wahai anak Adam, alangkah khianatnya kamu”. Lalu ia berkata : “Wahai Tuhan” ia berdo’a kepada Allah sehingga Allah berfirman : “Jika Aku memberikan hal itu kepadamu, apakah barangkali kamu minta selainnya ?” Ia menjawab : Tidak, demi kemuliaan Mu”. Lalu ia memberikan janji-janji sesuai dengan apa yang dikehendakinya kepada Tuhannya. Maka Tuhan mengajukan ke pintu sorga. Ketika ia berdiri di pintu sorga, terbukalah sorga baginya, ia melihat kebaikan dan kesenangan yang ada didalamnya, ia diam sesuai dengan kehendak Allah untuk diam, lalu ia berkata : “Wahai Tuhan, masukkanlah saya ke sorga”. Maka Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepadanya : “Bukankah kamu telah memberikan janji-janji untuk tidak minta selain apa yang telah Aku berikan kepadamu? celakalah kamu anak Adam, alangkah khianatmu”. Ia berkata : “Wahai Tuhan, janganlah saya menjadi makhluk Mu yang paling celaka,” Ia senantiasa berdo’a kepada Allah sehingga Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar tertawa karenanya. Ketika Allah tertawa, Allah berfirman : “Masuklah kamu ke sorga”, dan ketika ia masuk ke sorga, Allah berfirman kepadanya : “Bercita-citalah”. Lalu ia minta kepada Tuhannya dan bercita-cita, sehingga apabila telah habis cita-citanya, Al­lah Yang Maha Suci berfirman : “Itu untukmu dan kamu akan mendapat lagi yang seperti itu” ‘Atha’ bin Yazid berkata : “Abu Said beserta Abu Hurairah ra. tidak menolak haditsnya sedikitpun. Sehingga ketika Abu Hurairah menceritakan bahwasanya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman kepada orang lelaki itu : “Dan bersama itu pula, sesuatu yang sama”. Abu Said berkata : “Dan bersama itu, sepuluh lipat kalinya, wahai Abu Hurairah”. Abu Hurairah berkata : “Saya hanya hafal firmanNya : “Itu untukmu dan bersama itu kamu mendapat lagi yang sama”. Abu Sa’id berkata : “Saya bersaksi, sesungguhnya saya hafal dari Rasulullah saw akan firman Nya : “Itu untukmu, dan mendapat lagi lipat sepuluh kalinya”. Abu Hurairah berkata : “Itulah orang lelaki penghuni sorga yang terakhir masuk sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar