Saat ini tidak terasa banyak orang Islam yang tidak sadar/tidak ragu lagi memakan makanan dari sumber yang haram. Tak heran jika Indonesia sering dinobatkan sebagai negara paling korup di dunia. Wajar saja bila Allah menjadikan negara Indonesia sebagai percontohan azab dunia. Setiap saat azab datang silih berganti seperti Tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor, wabah penyakit, lumpur lapindo dll.
Yang
dimaksud dengan zakat sebagai pembersih harta itu bukanlah pembersih
dari uang yang haram. Tetapi sebagai pembersih dari harta kita yang
terdapat Hak Orang lain didalamnya. Didalam rezeki kita itu terdapat Hak
orang lain sebanyak 2,5%. Apabila kita tidak mengeluarkan zakat 2,5%,
maka rezeki yang awalnya halal dapat berubah menjadi haram. Untuk itulah
wajib hukumnya dibersihkan dengan mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari
penghasilan. Itulah maksud dari zakat itu sebagai pembersih harta.
Pencurian,
perampokan, korupsi, suap, pungutan liar, atau pun uang pelicin adalah
hal yang biasa di negeri ini. Bahkan tak jarang “UUD” diplesetkan
artinya jadi “Ujung-Ujungnya Duit.” Orang yang berusaha jujur, sering
diisolasi dan dimusuhi.
Banyak orang yang sudah tidak peduli lagi
apakah uang yang didapat dari yang haram/halal. Bahkan ada yang berkata,
“Zaman sekarang mencari yang haram saja susah, apalagi yang halal.”
Keadaan ini sudah diperkirakan oleh Nabi SAW: Akan datang bagi manusia
suatu zaman dimana orang tidak peduli apakah harta yang diperolehnya
halal atau haram. (HR. Bukhari) Tak jarang juga masyarakat
mengagumi/menghormati orang yang kaya meski mereka tahu bahwa
kekayaannya didapat dari hasil korupsi/haram.
Rasulullah
bersabda : Janganlah kamu mengagumi orang yang terbentang kedua
lengannya menumpahkan darah. Di sisi Allah dia adalah pembunuh yang
tidak mati. Jangan pula kamu mengagumi orang yang memperoleh harta dari
yang haram. Sesungguhnya bila dia menafkahkannya atau bersedekah maka
tidak akan diterima oleh Allah dan bila disimpan hartanya tidak akan
berkah. Bila tersisa pun hartanya akan menjadi bekalnya di neraka. (HR.
Abu Dawud)
Dari uang haram itu, mereka beri makan anak dan
istrinya. Padahal Nabi berkata: Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan)
yang haram maka api neraka lebih utama membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Relakah
kita demi kehidupan dunia yang cuma sekitar 70 tahun akhirnya masuk ke
neraka yang kekal abadi hanya karena makanan kita dari sumber yang
haram?
Para koruptor, perampok, atau pun pencuri jangan pernah
berharap amal mereka diterima dan masuk surga meski mereka rajin shalat,
puasa, dan sebagainya. Karena segala amal itu tidak akan diterima Allah
jika mereka memakan makanan dari sumber yang haram.
Rasulullah
bersabda : Wahai Sa’ad, murnikanlah makananmu, niscaya kamu menjadi
orang yang terkabul do’anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya.
Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke
dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat
puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api
neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Orang
yang makanannya dari sumber yang haram, minumannya dari uang yang
haram, dan pakaiannya dari penghasilan yang haram, niscaya tidak akan
pernah dikabulkan oleh Allah segala doanya.
Dari Abu Hurairoh ra,
ia berkata: “Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah itu baik,
tidak mau menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah
telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah
diperintahkan kepada para rosul, Allah berfirman, “Wahai para Rosul
makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal sholih” (QS
Al Mukminun: 51). Dan Dia berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman,
makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu” (QS Al
Baqoroh: 172). Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki
yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia
menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ”Wahai Robbku,
wahai Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana
mungkin orang seperti ini dikabulkan do’anya.” (HR. Muslim). Nabi
berkata bahwa ujian terbesar bagi ummatnya adalah harta-benda. Pada
perang Uhud, ummat Islam nyaris dikalahkan musuh karena tergiur oleh
harta benda. Sekarang sepertinya lebih parah lagi.Bagi tiap sesuatu
terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah
harta-benda. (HR. Tirmidzi)
“Cinta yang sangat terhadap harta dan kedudukan dapat mengikis agama seseorang.” (HR. Aththusi)
Meski
ummat Islam diperintahkan mencari karunia Allah, tapi semua itu
dilakukan karena cinta kepada Allah dan dibelanjakan di jalan Allah.Jika
harta kita diperoleh dari sumber yang haram. Kemudian dibelanjakan
untuk hal yang haram dan juga tidak dibersihkan dengan zakat jika
mencapai nisab dan haulnya, maka kelak itu akan jadi sesal kita di
akhirat nanti:
Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari
kiamat ialah orang yang memperoleh harta dari sumber yang tidak halal
lalu menyebabkannya masuk neraka. (HR. Bukhari)
“Pada hari
dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:
“Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” [At
Taubah:35]
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan
anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari
mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka” [Ali ‘Imran:10]
Apa
yang saya sampaikan adalah agar diri saya tak terjerumus kedalam hal
hal yg dibenci oleh Allah SWT. Karena semua janji Allah itu pasti akan
terjadi. Pengadilan Allah itu pasti akan terjadi. Apakah kita hendak
menipu Allah seperti saat kita menipu orang lain dengan kata-kata yg
manis? Apakah kita akan menyogok Allah agar diri kita tak masuk kedalam
neraka jahanam? Apakah kita masih diberikan waktu oleh Allah SWT untuk
segera bertaubat kepada-Nya? Apakah kita tunda taubat kita setelah diri
ini menjadi tua dan kaya raya. Mudah-mudahan kita semua selalu diberikah
hidayah oleh Allah SWT.
0 comments:
Posting Komentar