Abdullah bin Abbas (wafat 68 H)
Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660 hadits.
Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman
Rasulullah dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari
ummul mukminin Maimunah.
Sahabat yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini dijuluki
dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal silsilah khalifah Daulat
Abbasiah. Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di
mana beliau terus mendampingi Rasulullah sehingga beliau mempunyai
banyak riwayat hadis sahih dari Rasulullah . Beliau ikut di barisan Ali
bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan perang Shiffin. Beliau ini adalah
pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan sejarah. Di akhir hidupnya dia
mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai akhir hayatnya.
Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.Allah
mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan
penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam ,
menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah
Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun. tentang Ibnu
Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata :”Tak pernah aku
melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu Abbas tentang ilmu
hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2 yang dibuat
Abubakar ,Umar , dan Utsman“.
Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu
hitung dan fara’id. Orang suatu hari menyaksikan ia duduk membicarakan
ilmu fiqih, satu hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah
peperangan, satu hari untuk syair dan memperbincangkan bahasa Arab. Sama
sekali aku tidak pernah melihat ada orang alim duduk mendengarkan
pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan setiap
pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.
Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang
diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari
Ibnu abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh
Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih.
Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).
Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji
wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah.
Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.
Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.
0 comments:
Posting Komentar