Tidur merupakan salah satu nikmat yang Alloh
swt berikan kepada hamba-hambanya.
Allah swt berfirman:
Artinya:"Dan Karena rahmat-Nya, dia jadikan
untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu
mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur
kepada-Nya". (QS. 028. Al Qoshosh: 73).
Allah swt berfirman:
Artinya:"Dan kami jadikan tidurmu untuk
istirahat". (QS. An Naba':9)
Dalam keheningan malam (tidur), seorang hamba
dapat beristirahat dengan tenang setelah sehari penuh bergelut dengan berbagai
aktifitas hingga dapat merasakan kenikmatan hidup dan dia pun dapat memulihkan
tenaganya sebagai persiapan untuk menyongsong aktifitas baru disaat fajar
menyingsing. Oleh karena itu hendaklah seorang hamba (muslim) memperhatikan
adab-adab tidur, sehingga tidurnya tidak sekedar pelepasan lelah namun juga
sebagai suatu ibadah. Diantara adab-adab tersebut adalah:
Adab Sebelum Tidur
1) Tidak mengakhirkan waktu tidur (bergadang)
kecuali untuk hal-hal yang mendadak (mendesak) seperti mengulang pelajaran,
berbincang-bincang dengan tamu atau bercengkrama dengan anggota
keluarganya.
2) Selalu menjaga wudhu' saat hendak
tidur.
Rosululloh saw bersabda:
"إِذَا أَتَيْتَ
مُضْجَعَكَ فَتَوَضَّأَ وُضُوْءَكَ لِلصَّلَاةِ"
"jika kamu hendak merebahkan diri
kepembaringanmu, berwudhu'lah sebagaimana engkau berwudhu' untuk sholat". (HR.
Bukhori:6311 dan Muslim:2710)
3) Berbaring dengan lambung kanan dan
menghadap kiblat.
"ثُمَّ اضْطَجَعَ
عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَانِ".
"… kemudian berbaringlah diatas pinggang
sebelah kanan". (HR. Bukhori: 6311 dan Muslim: 2710).
4) Tidak berbaring dengan posisi
tengkurap.
5) Berdzikir dan berdo'a.
6) Diantara dzikir, do'a dan perbuatan yang
biasa dilakukan Rosululloh saw adalah:
a) Membaca suart Al-Ikhlas, Al-Falaq dan
An-Naas, kemudian ditiupkan pada telapak tangan (dengan sedikit meludah).
Sesudah itu diusapkan ke anggota tubuh mulai dari kepala, wajah dan lainnya yang
dapat dijangkau tangan, dan dilakukan sebanyak tiga kali.(lihat hadits
Bukhori:6319)
b) Membaca Ayat Kursi. (lihat Hadits Bukhori:
5010).
Artinya:"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit
dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar". (QS.
Al-Baqoroh: 255).
c) Membaca dua ayat terakhir surat
Al-Baqoroh.
Artinya:"Rosul Telah beriman kepada Al Quran
yang diturunkan kepadanya dari Robbnya, demikian pula orang-orang yang beriman.
semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rosul-rosul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rosul-rosul-Nya", dan mereka mengatakan:
"Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Robb kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali."Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka
berdoa): "Ya Robb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah. Ya Robb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Robb kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri
ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rohmatilah kami. Engkaulah penolong kami,
Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al Baqoroh:
285-286)
d) Meletakkan tangan kanan dibawah pipi
(tangan kanan sebagai bantalnya).
e) Berdo'a dengan do'a tidur.
"بِسْمِكَ اللَّهُمَ
أَمُوْتُ وَأَحْيَا"
"Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan
hidup"
"اللَّهُمَّ قِنِيْ
عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ".
"Ya Allah, jauhkan aku dari siksaanMu pada
hari engkau membangkitkan hamba-hambaMu". (dibaca tiga kali) (lihat shohih
Tirmidzi: 3/ 143).
Adab Disaat Tidur.
1) Berusaha menghindari posisi tidur
tengkurap.
2) Apabila hendak membalikkan tubuh,
berdo'a:
"لَا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ الوَاحِدُ القَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ وَمَا بَيْنَ هُمَا
العَزِيْزُ الغَفَّارُ"
"Tidak ada Ilah selain Alloh, Yang Maha Esa
lagi Maha Perkasa, Rob Yang Menguasai langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun". (HR. Hakim dan lihat Shohihul
Jami': 4/231).
3) Jika melihat sesuatu yang menakut dalam
tidur, maka berdo'alah:
”أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ،
وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنَ“
"Aku berlindung dengan kalimat Allah yang
sempurna, dari kemarahan dan siksaanNya, dan dari kejahatan hamba-hambaNya dan
dari godaan syaithon dan agar jangan sampai mereka hadir dihadapanku". (HR. Abu
Daud: 4/12 dan lihat Shohih Tirmidzi: 3/ 171).
4) Jika bermimpi baik, jangan diceritakan
kecuali kepada orang yang senang mendengarkannya
5) Jika bermimpi buruk:
meludahlah kekiri tiga kali (dengan sedikit
percikan)
berta'awudz (berlindung kepada Alloh) tiga
kali.
”أَسْتَعِيْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَمِنْ شَرِّ مَا أَرَى“
Aku berlindung kepada Allah dari (godaan
syaithon) dan dari keburukan apa yang aku lihat".
Tidak menceritakan kepada orang
lain.
Mengubah posisi tidur
Bangun dan sholat malam, jika mau.
Adab setelah tidur.
Berdo'a dengan do'a bangun tidur:
”الحَمْدُ للهِ
الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ“
"segala puji bagi Allah yang membangunkan kami
setelah ditidurkan-Nya. Dan kepada-Nya kami dibandingkan".
Mencuci dua tangan.
Berwudhu'.
Sholat tahajjud dan witir paling sedikit
sholat witir satu roka'at.
Wallahu'alam bishowab.
Wallahu'alam bishowab.
0 comments:
Posting Komentar