Kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada setiap para Nabi dan Rasul-Nya
bermacam-macam, termasuk kemuliaan yang ada pada diri Rasulullah SAW
diantaranya terlahir dalam keadaan sudah dikhitan (sunat),
dan masih banyak lagi ........
Kejadian yang luar biasa yang terjadi pada setiap Nabi dan Rasul disebut
Mukjizat. Mukjizat yang terdapat pada diri setiap Nabi dan Rasul utusan
Allah SWT, tidak dapat terjadi kecuali atas izin Allah SWT. Mukjizat
itu sebagai bukti kebenaran kenabian atas diri seorang Rasul yang
mengemban risalah kebenaran ilahi untuk disampaikan kepada umatnya.
Beberapa tanda-tanda kenabian Rasulullah Muhammad SAW ditampakkan
melalui kemuliaan fisik Beliau sebagai bentuk mukjizat yang Allah SWT
anugerahkan kepada Rasulullah SAW. Hal ini hanya terjadi pada diri
seorang Nabi dan Rasul, tidak terjadi pada manusia biasa. Kemuliaan
tersebut tidak dapat diwariskan kepada isteri dan anak keturunan Beliau
SAW, karena semua terjadi hanya atas izin Allah SWT.
Mukjizat Fisik Rasulullah SAW
1. Lahir dalam keadaan sudah dikhitan (sunat)
Rasulullah SAW bersabda : Diantara kemuliaan yang diberikan Allah SWT
kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sunah dikhitan, karena itu
tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku.
(HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir)
(diriwayatkan dari Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. menurut
Diya^ al Maqdisi, hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih,
juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa^is al kubra, Jlid.1, hal.
90-91)
2. Lahir dengan tali pusar sudah terputus
Dari Ibn Adiy dan Ibn Asakir dari Ibn Abbas, al Dhiya al Maqdisi dari
Abbas Ibn Abdul Muthalib dan Ibn Asakir dari Ibn Umar bahwa Rasulullah
SAW lahir dalam keadaan tali pusar sudah putus.
(Hadist ini tidak sepopuler dan sekuat hadits yang menceritakan kalau Beliau SAW terlahir dalam keadaan sunah dikhitan)
3. Penglihatan Rasulullah SAW
Dapat melihat dalam keadaan Gelap
diriwayatkan oleh Ibn Adiy, al Baihaqy dan Ibnu ‘Asakir dari ‘Aisyah RA
mengisahkan “bahwa Rasululloh SAW dapat melihat dalam keadaan gelap
maupun terang”
(lihat Al-khasa’is al-Kubra Karya al-Suyuti jilid1, hal.104)
Dapat Melihat dibalik punggung
عن أبي هريرة قال صَلَّى بِنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمًا.
ثُمَّ انْصَرَفَ فَقَالَ يَا فُلاَن! أَلاَ تُحْسِنُ صَلاَتَكَ ؟ أَلاَ
يَنْظُرُ الْمُصَلِّي إِذَا صَلَّى كَيْفَ يُصَلِّي؟ فَإِنَّمَا يُصَلِّي
لِنَفْسِهِ. إِنِّي وَاللهِ لَأُبْصِرُ مِنْ وَرَائِي كَمَا أُبْصِرُ مِنْ
بَيْنِ يَدَيَّ
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Suatu hari Rasulullah saw. shalat
mengimami kami. Usai shalat beliau bersabda: Hai Fulan! Mengapa kamu
tidak membuat shalatmu bagus? Tidakkah orang yang shalat merenungkan
bagaimana shalatnya? Sesungguhnya ia shalat untuk dirinya sendiri. Demi
Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat
didepanku
(HR. Muslim)
Dalam riwayat lain, oleh Imam Muslim dari Anas Bin Malik RA :
عن أنس قال صلى بنا رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم. فلما قضى الصلاة
أقبل علينا بوجهه، فقال "أيها الناس! إني إمامكم. فلا تسبقوني بالركوع ولا
بالسجود. ولا بالقيام ولا بالانصراف. فإني أراكم أمامي ومن خلفي
Dari Anas Bin Malik RA berkata : Suatu hari Rasulullah SAW sholat
bersama kami, seusai sholat Beliau menghadapkan wajahnya kepada kami,
dan bersabda :” Wahai Manusia, aku berada di depan kalian, janganlah
mendahuluiku dalam ruku dan jangan pula dalam sujud. Sesungguhnya aku
melihat kalian baik yang berada di depan maupun kalian yang dibelakang.
Selain itu, ketika Beliau tidur mata terpejam namun hati tetap terjaga.
4. Pendengaran Rasulullah SAW
Berbeda dengan pendengaran manusia biasa yang dapat mendengar dalam
radisu terbatas, Rasulullah SAW mampu mendengar jauh melebihi kemampuan
manusia biasa, bahkan getaran langit dan bumi dapat didengar oleh Beliau
SAW.
Dari Abu Dzar menceritakan, Rasulullah SAw bersabda : "Sesungguhnya aku
melihat apa yang tidak kalian lihat, dan aku mendengar apa yang tidak
kalian dengar, getaran dan goncangan langit dan sungguh langit ada
goncangannya, dan tidak ada ruang lebih dari empat jari kecuali ada
malaikat yang sujud kepada Allah SWT . Demi Allah jikalau kalian
mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan
lebih banayk menangis. dan kalian juga akan sedikit bermesraan dengan
wanita (lawan jenis) di atas ranjang, dan kalian pasti akan keluar ke
jalan-jalan untuk bersujud kepada Allah. Dan aku berharap kalaulah aku
hanya sebuah pohon yang terpotong.
(HR. al Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Nuaym)
(al Tirmidzi berkata hadits ini hasan gharib)/(lihat al Khasa^is karya al Suyuti hal. 113)
5. Keringat Rasulullah SAW
Dalam kondisi tertentu Rasulullah SAW berkeringat bahkan cukup banyak
bercucuran. Keringat Beliau SAW tidak bau seperti kebanyakan orang,
keringat rasulullah SAW wangi.
عن أنس بن مالك. قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم يدخل بيت أم سليم فينام
على فراشها. وليست فيه. قال: فجاء ذات يوم فنام على فراشها. فأتيت فقيل
لها: هذا النبي صلى الله عليه وسلم نام في بيتك، على فراشك. قال فجاءت وقد
عرق، واستنقع عرقه على قطعة أديم، على الفراش. ففتحت عتيدتها فجعلت تنشف
ذلك العرق فتعصره في قواريرها. ففزع النبي صلى الله عليه وسلم فقال "ما
تصنعين؟ يا أم سليم!" فقالت: يا رسول الله! نرجو بركته لصبياننا. قال
"أصبت".
Dari Anas bin Malik RA: Nabi biasa memasuki rumah Ummu Sulaim dan tidur
di atas kasurnya sedangkan Ummu Sulaim sedang pergi. Anas berkata: "Pada
suatu hari Rasulullah SAW datang dan tidur di atas kasur Ummu Sulaim,
kemudian Ummu sulaim dipanggil dan dikatakan padanya: Ini adalah Nabi
SAW tidur di rumahmu dan di atas kasurmu. Anas berkata : Ummu Sulaim
datang dan Nabi sedang berkeringat, lalu keringatnya tersebut
dikumpulkan di atas sepotong kulit kemudian Ummu Sulaim membuka talinya
dan mulai meyerap keringat tersebut lalu memerasnya ke dalam bejana,
maka Nabi kaget dan berkata: Apa yang kamu lakukan Ummu Sulaim ? Ummu
Sulaim berkata: Wahai Rasulullah kami mengharapkan berkahnya bagi
anak-anak kami" Beliau berkata: Engkau benar
(HR Muslim 4/1815)
6. Ludah Rasulullah SAW
Ludah Rasulullah SAW tidaklah sama dengan ludah manusia biasa, ludah
beliau harum baunya dan kadang dijadikan sebagai obat penyembuh berbagai
penyakit seperti penawar racun sebagaimana yang pernah terjadi pada
diri Abu Bakar di goa Hiro, atau penyembuh pada mata Ali Bin Abi Thalib
yang hampir buta di perang khaibar, atau mata seorang sahabat lainnya
pada perang uhud.
Wail Ibn Hajar bercerita : " Rasulullah SAW pernah disodorkan wadah
berisi air, Beliau meminumnya, lalu meludah di wadah itu, kemudian air
dalam wadah dituangkan ke dalam sumur, tiba-tiba dari sumur merebak bau
wangian yang harum. (HR. Ahmad)
Dalam riwayat lain, tentang peristiwa yang dialami oleh Abu Bakar RA
sewaktu bersama Rasulullah SAW di goa Tsur untuk sembunyi, kaki Abu
Bakar digigit binatang yang ada di lubang yang terdapat di dalam goa
tersebut. Akan tetapi Abu Bakar tidak bergerak supaya Rasulullah SAW
yang sedang tidur dipangkuannya tidak terbangun. Hanya air matanya yang
membasahi wajah Rasulullah SAW, dan Beliau terbangun lau bertanya : "Ada
apa wahai Abu Bakar?" Dia menjawab : "Kaki saya digigit hewan yang ada
dalam lubang. Semoga Ayah dan Ibuku menjadi tebusan bagimu". lalu
Rasulullah meludahi gigitan itu dan sembuhlah kaki Abu Bakar.
(lihat : al-Rahiq al-Makhtum, Hal.149)
Demikianlah sebagian tanda-tanda kenabian yang ada pada diri Rasululloh
SAW, kemulian yang diberikan oleh Allah SWT menambah keyakinan setiap
orang akan kebenaran kenabian atas diri Muhammad SAW. Hal ini adalah
mukjizat bukan sihir seperti kebanyakan yang dilakukan oleh tukang sihir
dengan trik dan tipuannya membalikkan pandangan dan keyakinan kita.
Muhammad SAW adalah seorang Nabi dan Rasul, bukan tukang sihir.
Wallahu'alam
0 comments:
Posting Komentar